Upaya Distribusi Antarprovinsi, Disdag Kalsel Berhasil Stabilkan Harga Bawang Merah

21
harga bawang merah
Kepala Disdag Kalsel Ahmad Bagiawan

Link, Banjarbaru – Langkah cepat Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel bersama para pedagang dalam mendatangkan pasokan dari luar daerah (distribusi antaprovinsi) berhasil menstabilkan harga bawang merah. Sebelumnya bawang merah sempat menembus angka Rp60.000 per kilogram, kini berangsur stabil di kisaran Rp40.000.

Kepala Disdag Kalsel, Ahmad Bagiawan, menyampaikan bahwa fluktuasi harga yang tinggi sempat terjadi menjelang akhir September, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasar karena momen peringatan Maulid Nabi. Selain bawang merah, permintaan terhadap komoditas lain seperti ayam potong juga mengalami lonjakan.

“Awalnya harga bawang merah sempat tinggi, terutama menjelang Maulid. Namun berkat kerja sama dengan para pedagang dan distribusi dari Pulau Lombok, harga sudah bisa kita tekan. Hari ini sudah stabil di angka Rp40.000 per kilogram,” jelas Gia saat ditemui, Jumat (3/10/2025).

Upaya distribusi ini dilakukan sebagai langkah taktis untuk meredam potensi inflasi daerah yang kerap dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok.

Menurut Gia, distribusi bawang merah dari luar provinsi seperti dari Pulau Jawa dan NTB telah menjangkau sejumlah pasar tradisional di Kalsel dalam waktu singkat.

BACA JUGA :  Produk Dalam Negeri Miliki Peran Penting Membangun Ekonomi Lokal

“Seminggu terakhir kita lihat tren penurunan sudah mulai terasa. Ketersediaan barang mencukupi, harga mulai turun, dan pasar kembali stabil,” tambahnya.

Dinas Perdagangan juga terus memantau perkembangan harga di tingkat pasar dan berkomitmen menyampaikan informasi harga yang transparan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya telah menugaskan tim pengawas untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tidak terjadi penimbunan yang dapat merugikan konsumen.

“Masyarakat tak perlu khawatir. Kalau ingin update harga pasar, kami siap sampaikan. Yang penting pasokan aman, harga terkendali,” pungkasnya.

Penurunan harga ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya di tengah kenaikan kebutuhan pokok pada momen keagamaan dan menjelang akhir tahun. Pemerintah daerah juga terus mengupayakan stabilisasi harga komoditas lain seperti cabai, daging ayam, dan telur agar daya beli masyarakat tetap terjaga.  (tri)