Jumat, Juni 27, 2025
BerandaHeadlinePilkades Murung Kenanga, Politik Uang Haram!

Pilkades Murung Kenanga, Politik Uang Haram!

Link, Martapura – Politik uang belakangan memang terasa kental dalam setiap kompetisi perebutan jabatan. Namun ternyata di wilayah Kabupaten Banjar tidak sedikit kelompok masyarakat yang menentang praktik produk dari paham sekuler tersebut.

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di sejumlah desa wilayah Kabupaten Banjar sebentar lagi digelar. Penjaringan para kandidat telah dilakukan. Salah satunya Pilkades Desa Murung Kenanga Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Kalsel.

“Ada empat kandidat yang sudah pasti bertarung untuk memperebutkan jabatan Kades Murung Kenangan,” ungkap H Khairuddin, Ketua Badan  Perwakilan Desa (BPD) Desa Murung Kenanga kepada Linkalimantan.com di area Air Santri Desa Murung Kenanga, Selasa 27 September 2022.

Mentan Anggota DPRD Kabupaten Banjar ini mengungkapkan, saat ini seluruh kompenan desa tengah sibuk mempersiapkan pesta demokrasi tingkat desa tersebut. Didalamnya termasuk mensosialisasikan Pilkades bersih tanpa politik uang.

“Alhamdulillah semua komponen terlibat aktif di dalamnya. Termasuk komponen tokoh masyarakat dan agama,” katanya.

Dari sekian banyak komponen yang ada jelas Khairuddin, komponen tokoh masyarakat dan agama jauh-jauh hari sudah memberi warning keras terkait kemungkinan terjadinya praktik kotor dalam Pilkades.

BACA JUGA :  Kloter Terakhir JCH Banjar Diberangkatkan

“Utamanya soal politik uang. Saya sebagai Ketua BPD Desa Murung Kenanga juga diwarning. Intinya para tetua agama telah berstatmen keras. Diantaranya beliau-beliau menegaskan ‘politik uang haram. Yang memberi dan yang menerima ganjarannya sama, sama-sama masuk neraka’” ujarnya serius.

Mantan politisi Partai Gerindra ini juga menyebutkan jika politik uang sama sekali jauh dari kultur budaya masyarakat Murung Kenanga.

“Budaya kami disini sudah pasti didasari kultur budaya yang sudah sejak ratusan tahun lalu ada. Yakni berdasarkan sendi-sendi ajaran Agama Islam. Jadi memang, politik uang itu barang baru dan sekuler, karena tidak ada sanatnya,” ujarnya.

Iya ini serius! Tegasnya, karena apa saja kalau itu tatanannya berupa kultur maupun budaya pasti ada sanatnya.

“Sanat itu yang memberi pasti tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama. Politik juga sudah ada sejak dahulu kala, tetapi tidak ada sanat yang namanya politik uang,” ujarnya senyum-senyum. (spy)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img

BERITA POPULER