Link, Banjarmasin – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah Muhidin, bersama pengurus TP PKK Kalsel menggelar peringatan Nuzulul Quran dan buka puasa bersama di kediamannya di Banjarmasin, Senin (17/3) petang.
Acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran oleh Qoriah Raisah Heriyanti dan tilawah oleh Hj. Naimah. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan dari istri Gubernur Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah Muhidin, serta tausiyah yang disampaikan oleh Guru H. Fadli.
Dalam sambutannya, Hj. Fathul Jannah Muhidin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan. Ia juga memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan acara.
“Semoga silaturahmi ini tetap terjaga dan tentunya tetap bekerja bersama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan ucapan rasa syukur dalam kesempatan yang berkah ini dapat melaksanakan peringatan nuzulul quran. Menurutnya, peringatan ini menjadi momentum bagi kita untuk mengingat kembali betapa pentingnya Al-Quran dalam kehidupan kita.
“Kapan dimana pun kita memperingati Nuzulul Quran yang penting kita dapat mengambil hikmah dibalik peristiwa penting turunnya Al Quran. Semoga melalui peringatan nuzulul quran ini hidup kita semakin berkah untuk terus mempertebal Ukhuwah Islamiyah diantara kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, Tuan Guru H. Fadli menyampaikan pesan penting terkait peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi dalam bulan suci Ramadhan.
“Ramadhan bukan sekadar bulan ibadah dan ampunan, tetapi juga menjadi saksi turunnya Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, yang lebih mulia dari seribu bulan. Bulan ini menjadi kesempatan istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, doa, dan mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya.
Selain itu, beliau mengisahkan peristiwa wafatnya Sayyidah Khadijah pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian. Beliau mengingatkan bahwa Siti Khadijah adalah istri pertama Rasulullah SAW yang selalu setia mendukung perjuangan dakwah, baik secara moral maupun materi.
“Kehilangan Khadijah menjadi salah satu momen paling berat bagi Rasulullah SAW, hingga tahun itu disebut sebagai “Tahun Kesedihan.” Dari peristiwa ini, umat Islam diajarkan tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi kehilangan serta menghargai orang-orang yang telah berbuat baik dalam kehidupan kita,” tukasnya.
Mengakhiri tausiyahnya, beliau berpesan agar umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai bulan pembelajaran dan introspeksi diri. Setiap peristiwa besar dalam bulan ini mengandung hikmah mendalam, mengajarkan keteguhan iman, pengorbanan, dan kasih sayang.
Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh jamaah untuk memperbanyak amal, memperbaiki diri, serta semakin mendekatkan diri kepada Allah agar meraih keberkahan di dunia dan akhirat.
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus PKK Kalsel, Dekranasda Kalsel, Dharma Wanita Persatuan Kalsel, Gatriwara Kalsel, Bhayangkari Kalsel, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Kalsel, Dharma Yukti Karini Kalsel, Persit Kartika Chandra Kirana 101/Ant, Jalasenastri Lanal Banjarmasin, PIA Ardhya Garini Lanud Syamsudin Noor, BKOW Kalsel, serta Sahabat MH. (tri)