Link, Banjarbaru -Hutan Pinus Mentaos Hadirkan Spot Prewedding yang diinisiasi oleh Kelompok Sadar wisata (Pokdarwis) Merkusii
Ada yang baru di wisata Hutan Pinus kelurahan Mentaos Kota Banjarbaru. Kali ini, diperuntukkan bagi mereka yang hendak merayakan momen pernikahan dengan spesial. Spot prewedding yang diinisiasi oleh Kelompok Sadar wisata (Pokdarwis) Merkusii kini menambah pesona Wisata Hutan Pinus tersebut menjadi pilihan lokasi pengambilan foto.
Ketua Pokdarwis Merkusii, Ali Yusuf mengatakan adanya spot prewedding di Wisata Hutan Pinus Mentoas merupakan ide dari Pokdarwis mereka.
“Beberapa rekan memberikan saran, baik dari kelurahan maupun yang lain, kalau ditambah spot prewedding dan banyak yang setuju,” tuturnya.
Masih kata Ali, dalam membuat spot prewedding ini juga dibantu dari Pemerintah Kota Banjarbaru dan Bank Kalsel.
Banyak yang menjadi keunggulan spot prewedding di tempat tersebut, pertama tidak perlu jauh-jauh mencari spot prewedding outdoor keluar kota cukup di Wisata Hutan Pinus, ditambah pihak pengelola menjamin kebersihan, kenyamanan dan ketenangan.
Ali menyebutkan, dalam mengelola spot prewedding juga dipercayakan ke pihak masyarakat seperti penyedia tenaga wedding organizernya.
“Pokdarwis yang akan memberdayakan masyarakatnya,” ucapnya.
Ali menambahkan, kedepannya selain prewedding, Pokdarwis Merkusii akan membuat outbond dan beberapa lomba dari pelajar hingga tingkat mahasiswa untuk menggaet wisatawan berkunjung ke Wisata Hutan Pinus Mentaos.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin mengatakan tersedianya spot prewedding di Wisata Hutan Mentoas ini merupakan perkembangan dari RT mandiri yang menjadi program unggulan pemerintah kota.
“Alhamdulillah, kita meresmikan tempat prewedding, mungkin juga tempat wedding nuansa outdoor Banjarbaru, yang mana konsep ini dibuat dalam menghadapi Covid-19,” pungkasnya.
Aditya menyambut baik dan mengapresiasi langkah inisiasi yang digalakkan dari Pokdarwis Merkusii tersebut di Mentaos.
RT Mandiri ini adalah salah satu program dari Banjarbaru Juara, yang mana didalamnya mengandung unsur pemberdayaan masyarakat sekitar dalam menjalankan program tersebut.
“Jadi, misalnya ada perkawinan di sini, baik itu make up, pelaminan hingga makanan dan minumannya itu, disediakan oleh warga dilingkungan ini,” ujarnya.
Terkait tarif prewedding di Wisata Hutan Mentaos tersebut kata Aditya, tergantung permintaan customer yang menggunakan jasa itu.
“Kita tidak bisa mematok secara pasti, tapi tergantung permintaan atau order dari customernya,” ucapnya.
Aditya berharap, kedepannya dapat mengembangkan terus daerah-daerah yang memiliki potensi seperti di Wisata Hutan Pinus Mentoas tersebut. (Ita/BBAM)
