Link, Banjarbaru – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru mendeteksi Kasus HIV/AIDS di Banjarbaru alami penurunan di tahun 2022.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjarbaru Edi Sampana mengatakan, di tahun 2021 kasus HIV/AIDS sempat naik namun saat pandemi 2022 terjadi penurunan.
“Jumlah kasus HIV di kota Banjarbaru 2020 ada 25 orang lalu naik pada tahun 2021 sekitar 26 orang kemudian 2022 deteksi terakhir ada 7 orang,” tuturnya.
Edi melanjutkan, usia rentan penularan HIV/AIDS adalah dari 20 hingga 40 tahun. Kebanyakan penderita merupakan perempuan.
Menurut Edi, HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi HIV.
“Siapa pun dari segala usia, maupun jenis kelamin bisa terinfeksi HIV, termasuk bayi yang lahir dari ibu dengan HIV,” tuturnya.
Ditegaskannya bahwa pihaknya juga terus gencar melakukan sosialisasi penanggulangan dan pencegahan penyebaran penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya.
“HIV ini tidak mudah menular maka dari itu pengidapnya jangan dijauhi atau di kucilkan,” ucapnya.
Adapun pencegahannya kata Edi, jangan melakukan hubungan seks yang belum menikah, setia bagi yang sudah menikah, memakai kondom dan jangan menggunakan narkoba.
“Hati-hati menggunakan benda yang dapat melukai kulit, kemudian perlunya ikut sosialisasi mengenai HIV/AIDS dan yang paling penting jujur kepada pasangan,” pungkasnya.
Edi berharap, warga Banjarbaru dan sekitarnya bisa lebih hidup sehat dan tidak melakukan gaya hidup bebas yang bisa menjadi perantara kontaminasi penyebaran virus mematikan ini.
“Semoga tidak ada lagi bertambah pasien HIV/AIDS di Banjarbaru. Ciri-cirinya tidak ada maka kita harus lebih berhati-hati, terlebih bagi yang suka jajan diluar,” ucap Edi. (Ita/wahyu/BBAM)