Jumat, April 19, 2024

Sulap Sampah Jadi Kerajinan Bernilai Tinggi

Link, Banjarbaru -Rumah limbah bonkla Borneo Banjarbaru, sulap sampah dari limbah batok kelapa, kayu, botol dan sebagainya  menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual lumayan tinggi.

Rumah limbah Bonkla Borneo Banjarbaru beralamat di Jl Kebun Karet, Gg Jolali, Rt 18 Rw 07 Loktabat Utara, Kota Banjarbaru.

Ketua rumah limbah bonkla Borneo Banjarbaru, Gunarto mengatakan, saat pandemi covid-19 merupakan awal mula terbentuknya Rumah Limbah Bonkla tersebut. Bagi orang-orang kreatif di sana menjadikan sampah peluang bisnis yang menguntungkan.

“Hingga jadilah berbagai macam produk kerajinan seperti bonsai kelapa, tempat korek, asbak, mangkok, meja, kursi dan aksesoris lainnya,” tuturnya.

Gunarto berharap agar rumah limbah tersebut bisa terus berkembang sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan pemanfaatannya bisa lebih maksimal.

Sementara itu, Pengurus Rumah limbah bonkla Borneo Suprapti Ningsing mengatakan, rumah limbah ini terbentuk dari komunitas Bonsai Kelapa (Bonkla) yang memanfaatkan segala jenis limbah untuk di buat kriya.

“Jadi kami dari komunitas Bonkla untuk memanfaatkan berbagai limbah seperti kelapa, botol bekas, kain dan lainnya sehingga tempat ini dinamakan Rumah Limbah,” tuturnya.

Baca Juga  Kabut Asap Sebabkan 6 Penerbangan Syamsudin Noor Alami Delay

Hanya dengan harga Rp500.000 sudah dapat memiliki 1 meja dan 4 kursi dari kerajinan tersebut dengan proses pengerjaanya 5 hari. Sedangkan wadah korek api dalam sehari menghasilkan 10 wadah korek api dari limbah kayu sungkai.

“Harga Rp50.000 untuk wadah korek. Gantungan kunci sekitar Rp15.000 sampai Rp20.000 tergantung tingkat kesulitannya,” ucapnya.

Rumah limbah ini kata Suprapti, bersifat relawan sehingga bagi siapa pun yang ingin datang dan belajar di tempat tersebut sangat bisa, juga yang paling penting disana tidak dipungut biaya sama sekali.

“Namun, ada sumbangan bagi pihak manapun yang dengan suka rela ingin membantu rumah limbah ini,” ujarnya.

Rumah limbah bonkla Borneo ini mengangkat seni dan khas tradisionalnya. Selain kriya di tempat tersebut juga membuat produk kuliner khas daerah seperti sagon dan lalaan yang sudah lulus uji BPOM.

“Selain itu, ada juga limbah organik yang kami manfaatkan untuk pakan bebek dan dibuat pupuk,” ucapnya. (juwita/BBAM)

spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img