JAKARTA – Sedikitnya 17 orang meninggal dunia dan 50 warga mengalami luka bakar dalam insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (03/03).
Data posko penanganan korban kebakaran di Koramil 01/Koja hingga pukul 23.22 WIB, Jumat (03/03), menyebut dua di antara korban meninggal adalah anak-anak. Para korban tewas kebakaran depo pertamina Plumpang ini tercatat dibawa ke RS Tugu, RSCM, dan RS Polri Kramat Jati.
Sedangkan 50 korban luka kini mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, seperti RSUD Koja, RSUD Tugu Koja, RS Pelabuhan dan RS Muliasari. Korban luka bakar serius dirujuk ke RSCM, RSPP dan RS Polri Kramat Jati.
Kebakaran tersebut dipastikan telah padam, menurut Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Rahmat Kristantio, pada Sabtu (04/03) dini hari.
Rahmat menuturkan, petugas saat ini terus melakukan proses pendinginan untuk mencegah api menyala kembali
“Untuk situasi terakhir yang di kawasan Pertamina sudah padam, tinggal pendinginan, memastikan agar tidak ada lagi titik panas yang kembali menyala,” tutur Rahmat sebagaimana dikutip https://www.bbc.com .
Suasana kedatangan korban kebakaran pipa bahan bakar minyak (BBM) di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja. Hingga Sabtu (4/3/2023) korban masih berdatangan ke ruang IGD.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan bakal menanggung seluruh biaya pengobatan korban kebakaran pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
“Tentunya kalau semua biaya (pengobatan dan perawatan) kami tanggung, pemerintah tanggung,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono setelah meninjau korban kebakaran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, pascakejadian Jumat (3/3).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah pusat telah menyiagakan sejumlah RSUD untuk menangani para korban kebakaran tersebut.
RS Mulyasari menjadi tempat untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kebakaran pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (03/03) malam. Lokasi rumah sakit tersebut paling dekat dengan tempat kejadian perkara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 579 orang yang mengungsi akibat terdampak kebakaran pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara hingga Sabtu (04/03) pukul 01:00 WIB.
Pelaksana Harian Kepala BPBD DKI M Ridwan menjelaskan bahwa jumlah tersebut berdasarkan data sementara yang dicatatkan petugas dari enam lokasi posko pengungsian.
“Untuk pengungsi info sementara ada 579 jiwa. Hingga kini masih terus didata karena warga masih keluar masuk,” ujar Ridwan dalam keterangannya, Sabtu (4/3) dini hari.
Kebakaran terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (03/03) malam. Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 20.11 WIB.
Kebakaran terjadi setelah pipa BBM di kawasan depo meledak. Sebanyak 52 unit mobil pompa dan 260 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan depo dan permukiman warga yang ikut terbakar
PT Pertamina (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
“Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (4/3).
Pertamina mengungkapkan membentuk tim gabungan PT Pertamina Patra Niaga, lembaga terkait, dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi penyebab terjadinya kebakaran di Depo Plumpang.
“Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang,” ungkap Nicke.
Sementara itu terkait pasokan bahan bakar minyak, Nicke menjamin pasokan bakal aman. Pertamina akan memanfaatkan pasokan BBM dari sejumlah terminal BBM Pertamina yang ada di Pulau Jawa.
Insiden kebakaran di fasilitas Pertamina kerap terjadi.
Peristiwa kebakaran di area Kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, setidaknya telah terjadi tujuh kali sejak tahun 1995.
Kemudian, kebakaran di Depo Plumpang pernah mengalami kebakaran pada tahun 2009 lalu. (spy/net)