Link, Martapura – Tunjangan beberapa pegawai yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha (RaZa) Martapura, Kabupaten Banjar dipotong.
PLT Direktur Umum RS RaZa Martapura melalui dr. Eka Listyrini, M.Sc. Sp.KK mengatakan, bahwa adanya kabar itu memang benar terjadi. Termasuk tunjangan para dokter spesialis jika melanggar aturan yang berlaku.
“Memang ada pemotongan yang dilakukan. Kalau dulu namanya tunjangan daerah sekarang tunjangan kinerja,” ungkapnya, kepada Linkalimantan.com Kamis 6 Juli 2023.
Pemotongan dilakukan sebut dr. Eka Listyrini berdasarkan kehadiran dengan kinerja para pegawai dan dokter di sini.
“Artinya bukan kemauan kami yang memotong, tetapi memang sesui dengan Perbub 76 Tahun 2019 tentang TPP di Lingkungan Kab Banjar pasal 7, dimana diatruan tersebut telah di atur terkait itu,” lanjutnya.
Namun masalahnya sebut Eka, pemotongan TPP itu cukup besar.
Memang dengan adanya persolan ini dirinya juga sangat memahami mengapa ada yang protes terkait itu, alasannya karena jam kinerja dokter spesialis 7 × 24 jam dalam satu Minggu.
“Karena mereka itu bekerja dari jam 7 pagi hingga kembali jam 7 pagi lagi. Artinya kadang mereka tiba-tiba bekerja datang ketika saat ada yang konsultasi dan lainnya,” sahutnya.
Tetapi walau bagaimana pun juga namanya peraturan maka harus diikuti semua itu tidak bisa tidak.
“Intinya bukan keinginan kami tetapi aturan yang sudah ada membauat seperti ada itu, terkait hasil dari biaya potongan itu diserahkan kepemerintah daerah. Itu sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu,” katanya.
Masalah tersebut juga sudah dibahas dengan Sekretaris Daerah Sekda Kabupaten Banjar, untuk membicarakan masalah tersebut.
“Kata Sekda nanti kita bicarakan lagi, dan saya juga sudah kembicarakannya kepada teman-teman dimana kami akan membuat boebijakan kedalam untuk masalah absen khusus dokter spesialis,” akhirnya. (oetaya/BBAM)
