Link, Banjarbaru – Berdasarkan kepercayaan umat Hindu, Pura merupakan tempat yang suci untuk pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Oleh karena itu, darah menstruasi dianggap sebagai hal yang kotor dan dapat menghilangkan kesucian dari area pura.
Pemangku Pura Jagatnatha Suryanata, Gusti ayu Komang Ardini mengatakan, wanita haid atau menstruasi dilarang masuk ke Pura Jagatnatha Suryanata Banjarbaru.
Terlihat pada bagian depan Pura sudah ada tulisan Dilarang masuk wanita datang bulan dan haid atau Cuntake, dalam bahasa Bali.
“Ini berlaku bagi semua orang, termasuk umat Hindu agar pura tetap suci,” tuturnya.
Gusti ayu Komang Ardini menjelaskan, bagi wanita haid boleh saja datang namun, hanya boleh duduk diluar yakni di gazebo depan Pura untuk mendengarkan umat Hindu beribadah.
“Boleh saja datang tapi tidak masuk ke dalam Pura melainkan duduk ditempat yang disediakan. Dan jangan ngobrol atau berisik,” ucapnya.
Pura Jagatnatha Suryanata bertempat di Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pura ini diresmikan pada 11 Mei 2013 oleh Wali Kota Banjarbaru, Ruzaidin Noor.
“Pura ini dibangun pada 2012 dan selesai pada 2013 kemudian langsung diresmikan,” ucap Gusti ayu Komang Ardini.
Ia menyebutkan, Pura ini menjadi tempat peribadahan umat Hindu warga Kalsel, khususnya Kota Banjarbaru, hingga Martapura dan Pelaihari. Tak hanya Kalsel, juga dari Kaltim, Kalteng dan semua umat Hindu.
“Jadi yang namanya Pura itu tidak diundang, tapi bagi mereka (umat Hindu) yang ingin beribadah memang disinilah tempatnya. Satu-satunya di Banjarbaru,” tuturnya.
Pura Jagatnatha Suryanata dapat dicapai dari Jalan Palam maupun Jalan Kompleks Wengga. Dan Pura tersebut merupakan Pura kecil dengan induknya di Banjarmasin yakni Pura Agung Jagatnatha. (juwita/BBAM)
