Link, Banjarbaru-Perkara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang melibatkan para ketua cabang olahraga periode 2013-2018 ditegaskan Gt Rizky, Ketua KONI Banjarbaru tak berpengaruh besar pada persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (PORProv) Kalsel di Hulu Sungai Selatan, Oktober 2022 mendatang.
“Dari sudat pandang saya pribadi, tidak ada permasalahan sih dan juga insya Allah tidak akan mengganggu dari kinerja kami dalam memperispan diri untuk menghadapi PORProv di HSS mendatang,” ujarnya kepada Linkalimantan.com melalui aplikasi WhatsApp, Jumat 3 Juni 2022.
Namun demikian, Rizky yang juga politisi DPRD Kota Banjarbaru ini menegaskan, kepastian hukum itu sangat diperlukan.
“Apalagi memang kasus ini kan sudah berjalan cukup lama. Sehingga sangat perlu kepastian kepastian lah. Jadi apapun itu hasilnya kami hormatilah proses hukum yang berlaku,” ujarnya.
Dengan adanya kepastian hukum tersebut ujarnya lebih lanjut, KONI Banjarbaru dibawah kepemimpinannya akan sangat berhati-hati dalam mengelola dan pertanggungjawaban setiap dana yang ada.
“Pendeknya, kami tidak akan lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dimasa lalu itu,” ujarnya.
Dibagian lain, Politisi Partai Golkar Kota Banjarbaru ini mengingatkan, perkara dugaan korupsi pada dana hibah KONI Banjarbaru sebesar Rp6,7 miliar hanya terkait dengan periodisasi kepengurusan yang lama.
“Untuk periodisasi yang sekarang, pastinya kuata-ketua cabor sekarang tidak ada permasalahan,” ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini Kejaksaan Negeri Kota Banjarbaru terus melakukan pendalaman materi pada dugaan korupsi di dalam internal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)Kota Banjarbaru. Yakni dana Hibah KONI dari Banjarbaru pada 2018, berhubungan dengan dana pembinaan KONI Banjarbaru dan bonus atlet pada hasil Porprov 2017 di Tabalong yang hampir mencapai Rp 6,7 miliar.
Di antaranya 4,3 miliar untuk dana bonus atlet Banjarbaru yang meraih medali pada Porprov Tabalong 2017 dan sisanya uang pembinaan untuk Koni Banjarbaru.(wahyu/BBAM)
