Hunter Killer bercerita tentang sebuah kapal selam milik AS bernama USS Tampa Bay. Suatu hari, kapal selam itu menghilang saat sedang membuntuti kapal selam Rusia Konek di Kutub Utara.
Berikut sinopsis Hunter Killer
Joe Glass (Gerard Butler) merupakan seorang kapten kapal selam Virgina USS Arkansas yang memimpin misi pencarian kapal selam lainnya yang hilang di kedalaman Samudra Arktik. Kapal selam itu bernama USS Tampa Bay.
USS Tampa Bay itu menghilang saat menjalankan misi membuntuti kapal selam milik Rusia. Di saat bersamaan, tim Navy SEAL yang dipimpin oleh Letnan Bill Beaman (Toby Stephens) juga ditugaskan untuk mengamati pangkalan angkatan laut Rusia.
Sayangnya, sebuah tragedi kudeta terjadi selama misi.
Sementara itu, Arkansas menemukan Tampa Bay dengan kondisi hancur dan semua penumpangnya hilang. Mereka juga menemukan kapal selam Rusia Konek yang tenggelam karena rusak.
Kapal itu menunjukkan kerusakan yang tidak disebabkan oleh faktor-faktor eksternal. Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan fakta bahwa kapal tersebut hancur disebabkan oleh sabotase internal.
Setelah diselidiki, USS Arkansas tenggelam bukan karena serangan, tapi karena sabotase internal. Tim penyelidikan kemudian tiba-tiba diserang kapal selam Rusia Volkov.
Glass berhasil menghancurkan penyergap dan menangkap orang-orang Rusia yang selamat dari Konek, termasuk sang komandan Kapten Sergei Andropov (Michael Nyqvist).
Di tempat lain, pemerintah AS mengetahui rencana kudeta serta potensi terjadinya perang. Laksamana Charles Donegan (Gary Oldman) memerintahkan armada militer untuk siap-siap perang.
Hunter Killer merupakan film dengan genre aksi-thriller yang tersedia dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Russia.
Film ini disutradarai oleh Donovan Marsh dengan naskah yang ditulis Arne Schmidt dan Jamie Moss berdasarkan kisah pada novel Firing Point (2012) karya Don Keith dan George Wallace.
Hunter Killer yang digarap sutradara Donovan Marsh ini berhasil meraup pendapatan global hingga US$31,7 juta atau setara dengan Rp4,6 miliar saat tayang. Jumlah itu lebih sedikit dari biaya produksi, yakni sebesar US$40 juta. (net)